Kamis, 03 September 2015

KOMUNIKASI WAN DAN ENCAPSULASI WAN



Komunikasi WAN
Teknologi WAN tergantung pada pihak penyelenggara layanan seperti Telkom, Indosat untuk koneksi jarak jauh. Tidak seperti pada jaringan local LAN yang mentransmisikan data melalui koneksi fisik digital antar komputer, teknologi WAN menggunakan kombinasi signal analog dan digital dalam mentransmisikan data.
Berikut ini adalah diagram yang menjelaskan elemen-elemen dan fungsi-funsi konsep teknologi WAN.
 
Teknologi WAN - Elemen dan fungsi
Message berjalan dari point ke point secara berbeda tergantung pada koneksi fisik dan protocol yang digunakan yang meliputi:
  1. Dedicated connections
  2. Circuit-switched networks
  3. Packet-switched networks
Jaringan-jaringan Dedicated dan Switched mempunyai sifat koneksi yang selalu tersedia pada jaringan sementara Circuit Switched perlu membangun koneksi terlebih dahulu melalui mekanisme dial-up antar perangkat yang berkomunikasi. Pada routing Dial-on-Demand router membuka koneksi secara automatis jika ada data yang perlu dikirim, dan akan menutup secara automatis jika line idle alias tidak ada lagi data yang dikirim.
ENKAPSULASI WAN

PPP
PPP (point to point) protocol yang merupakan salah satu jenis koneksi WAN  dalam suatu jaringan komputer internetwork, adalah protocol point-to-point yang pada awalnya di kembangkan sebagai method encapsulation pada komunikasi point-to-point antara piranti yang menggunakan protocol suite. Protocol ini menjadi sangat terkenal dan begitu banyak diterima sebagai metoda encapsulation WAN khususnya dikarenakan dukungannya terhadap berbagai macam protocol seperi IP; IPX; AppleTalk dan banyak lagi.
Fitur PPP
Berikut ini adalah fitur kunci dari protocol ini:
1.        PPP beroperasi melalui koneksi interface piranti Data Communication Equipment (DCE) dan piranti Data Terminal Equipment (DTE).
2.        Dapat beroperasi pada kedua modus synchronous (dial-up) ataupun asynchronous dan ISDN.
3.        Tidak ada batas transmission rate
4.        Keseimbangan load melalui multi-link
5.        LCP dipertukarkan saat link dibangun untuk mengetest jalur dan setuju karenanya.
6.        Mendukung berbagai macam protocol layer diatasnya seperti IP; IPX; AppleTalk dan sbgnya.
7.        Mendukung authentication kedua jenis clear text  PAP (Password Authentication Protocol) dan enkripsi CHAP (Chalange Handshake Authentication Protocol)
8.        NCP meng-encapsulate protocol layer Network dan mengandung suatu field yang mengindikasikan protocol layer atas.




Korelasi PPP dengan OSI
Diagram berikut menunjukkan bagaimana PPP protocol dihubungkan dengan model OSI.

Spesifikasi PPP berakhir pada layer Data link. NCP (Network COntrol Protocol) mengijinkan PPP mendukung protocol-2 layer bagian atas seperti IP; IPX; APleTalk dll. Fleksibilitas inilah yang membuat protocol ini menjadi begitu popular. NCP bertindak sebagai interface antara Data Link layer  dengan jaringan. PPP menggunakan NCP untuk meng-encapsulate paket-2 layer Network. Sementara Paket mengandung Header yang mengindikasikan pemakaian protocol layer Network.
Link Control Protocol (LCP) merupakan sayu set layanan-2 yang melaksanakan setup link dan administrasi meliputi:
1.        Testing dan negosiasi Link
2.        Kompresi
3.        Authentication
4.        Deteksi error
Saat sesi dimulai, piranti-2 bertukar paket LCP untuk negosiasi layanan-2 pada yang terdaftar disini. Spesifikasi PPP protocol tidak mengandung standard layer Physical. Akan tetapi dapat berjalan pada bermacam-2 standard physical synchronous dan asynckronous termasuk:
1.      Serial asynchronous seperti dial-up
2.      ISDN
3.      Serial synchronous
4.      HIgh Speed Serial Interface (HSSI)
PPP membentuk komunikasi dalam tiga fase:
1.      Membuka link dan membentuk sesi dengan saling bertukar LCP
2.      Membentuk opsi authentication melalui PAP atau CHAP, CHAP sangat direkomendasikan.
3.      Setuju dengan protocol layer diatasnya (IP; IPX; AppleTalk; dll)
Konfigurasi
Default protocol point-to-point untuk router Cisco adalah HDLC (High-Level Data Link Control) yang mana umum dipakai pada leased line seperti T1; T3 dll, akan tetapu HDLC tidak support authentication. KDLC adalah patennya Cisco jadi bukan standard industry, jadi hanya bisa dipakai sesame Cisco saja.
Bagaimana cara untuk enable nya? Berikut ini adalah implementasi nya:
Router# configure terminal
Router (config)# interface serial 0
Router (config-if) # encapsulation ppp
Router (config-if) # exit
PPP protocol diinisialisasi dan di enable pada interface serial 0. Langkah selanjutnya adalah men-set jenis authentication yang dipakai:
Router (config) # int s0
Router (config-if) # ppp authentication pap
Or you can use the CHAP authentication method.
Router (config-if) # ppp authentication chap
Router (config-if) # ^Z
Router # show int s0

CHAP direkomendasikan sebagai metoda authentication PPP, yang memberikan suatu authentication terenkripsi dua arah yang mana lebih secure daripada PAP. Jika jalur sudah tersambung, kedua server di masing-2 ujung saling mengirim pesan ‘Challenge’. Segera setelah pesan ‘Challenge’ terkirim, sisi remote yang diujung akan merespon dengan fungsi ‘hash’ satu arah menggunakan Message Digest 5 (MD5) dengan memanfaatkan user dan password mesin local. Kedua sisi ujung router harus mempunyai konfigurasi yang sama dalam hal PPP protocol ini termasuk metoda authentication yang dipakai.
Router (config) # username router password cisco
Router (config) # interface serial 0
Router (config-if) # encapsulation ppp
Router (config-if) # ppp chap hostname router
Router (config-if) # ppp authentication chap

·         Konfigurasi kedua router dengan username dan password
·         Username yang dipakai adalah hostname dari router remote
·         Password yang dikonfigurasikan haruslah klop sama
            Jika authentication PAP dipakai, password akan dipakai dan dikirim dalam authentication process. Akan tetapi jika CHAP dipakai, password merupakan shared secret yang tidak dikirim dalam proses authentication.


Frame Relay
  A.    Definisi
Frame Relay adalah sirkuit virtual pada jaringan skala luas (WAN) yang dirancang dalam menanggapi tuntutan untuk WAN tipe baru di akhir 1980-an dan awal 1990-an. Sebelum Frame Relay, beberapa organisasi yang menggunakan sirkuit virtual switching jaringan yang disebut X.25, yang melakukan switching pada network layer. Kecewa dengan X.25, beberapa organisasi mulai membangun WAN pribadi mereka dengan menyewa Tl atau T-3 baris dari public service provider.

Untuk menanggapi kelemahan di atas X.25 tersebut maka dirancanglah teknologi
Frame Relay. Frame Relay adalah sebuah WAN dengan fitur berikut :
§  Frame Relay beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi (1,544 Mbps dan baru-baru ini 44,376 Mbps).Ini berarti bahwa dapat dengan mudah digunakan sebagai pengganti dari mesh TI atau T-3 baris.
§  Frame Relay beroperasi hanya dalam lapisan fisik dan data link. Ini berarti dapat mudah digunakan sebagai jaringan backbone untuk memberikan layanan kepada protokol yang sudah memiliki lapisan protokol jaringan, seperti Internet.
§  Frame Relay memungkinkan data bursty.
§  Frame Relay memungkinkan ukuran frame dari 9000 byte, yang dapat menampung semua ukuran frame LAN.
§  Frame Relay lebih murah daripada WAN tradisional lainnya.
§  Frame Relay memiliki deteksi eror pada layer data link saja. Tidak ada flow control atau kesalahan control.

B.     Arsitektur
Frame Relay menyediakan sirkuit virtual permanen dan sirkuit virtual diaktifkan.
Figure FR-2 menunjukkan contoh dari suatu jaringan Frame Relay terhubung ke
Internet.
 
Frame Relay adalah jaringan sirkuit virtual. Sebuah sirkuit virtual Frame Relay
diidentifikasi dengan nomor yang disebut Data Link Connection Identifier (DLCI).
Sirkuit virtual menyediakan jalur komunikasi dua arah dari satu DTE ke DTE yang lain dan menggunakan alamat yang unik disebut DLCI. Sejumlah sirkuit virtual dapat di multipleks melalui satu jalur fisik untuk ditransmisikan pada suatu jaringan. VCIs di Frame Relay disebut juga DLCIs.

  C.     Frame Relay Layer
Frame Relay hanya memiliki layer physical dan data link. Figure FR-3 menunjukkan Frame pada Frame Relay.

Berikut merupakan deskripsi dari frame pada Frame Relay :
§  Field alamat (DLCI) . Enam bit pertama dari byte pertama membentuk bagian pertama dari DLCI.
§  Command / respon (CIR). Perintah / tanggapan (C / R) bit disediakan untukmemungkinkan lapisan atas untuk mengidentifikasi sebuah frame sebagai perintah atau tanggapan.
§  Extended alamat (EA). EA mengindikasi apakah byte saat ini adalah byte akhir dari alamat.
§  Forward explicit congestion notification (FECN). Bit FECN bisa disetting pada switch apapun untuk mengindikasi terjadinya kongesti pada jaringan.
§  Backward explicit congestion notification (BECN). Bit BECN telah diatur (dalam frame yang menuju ke arah lain) untuk mengindikasi masalah kongesti pada jaringan.
§  Discard eligibility (DE). Bit DE menunjukkan tingkat prioritas frame.


  D.    Kelebihan dan Kekurangan Frame Relay
1.      Kelebihan
§  Tingkat kehandalannya tinggi dengan dukungan sistem transmisi Fiber Optic dan network yang handal.
§  Lebih ekonomis untuk berbagai tujuan karena menggunakan satu saluran fisik untuk menghubungi ke berbagai tujuan.
§  Dapat mengelola trafik data yang bersifat bursty.
§  Dapat menggunakan berbagai protocol komunikasi dan jenis aplikasi.
§  Memiliki tingkat keamanan yang tinggi karena merupakan jaringan private.
§  Multi connection dari satu port ke tujuan yang berbeda dapat dilakukan dengan hanya menempatkan satu port. Hal ini akan menghemat dimensi fisik, kabel, serta kompleksitas.
2.      Kekurangan
§  Koneksi akan lambat bila terjadi kongesti jaringan / congestion network.
§  Kesulitan untuk memastikan Quality of Service, karena Frame Relay menggunakan variable length packets.
§  Tidak ada flow control dan error control.
§  Delay yang sangat besar.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar